Rabu, 04 Mei 2011

Indahnya Bersama Keluarga Baru di Tasikmalaya

Dingin menyapa. Semilirnya menembus kulit yang tebal. Kian meringis karena tulang didalamnya terasa di sayatnya. Bulu kuduk pun ikut berdiri. Begitu kami disambut waktu kedatangan di sebuah daerah yang asing bagi kami dikala pagi masih buta.

Sebuah sambutan yang sangat istimewa bagi sebagian temanku yang sehari-harinya tak memiliki hawa seperti itu didaerahnya. Namun bagiku adalah hal yang biasa, hawa seperti itu menyejukan bagiku. Yah, bagiku menyejukan dan menyegarkan karena hampir sama tipe daerahnya.

Semua kondisi diatas terkalahkan oleh semangat para musafir b’devil (sebutan kelas B’08) yang membawa misi menjemput keluarga barunya.Lelah selama perjalanan tak lantas pula surut untuk balas dendam “tidur” kala kedatangan dirumah baru itu.

Adzan subuh berseru memanggil selepas kita sampai. Bergegas sejenak para musafir ini datang menjemput seruannya. Agenda setelah subuh ini kita tidur sampai jam 7, sahut aku kepada teman-teman. Selepas itu baru kita mulai agenda utama kita, ziarah ketempat pemakaman.

Doa-doa dan deraian air mata senantiasa mengiringi selama perjalanan ziarah ini. Terlihat sangat jelas di depan mata kita semua, terpahat sebuah nama sahabat kita “Tantan Hadi P” di atas batu nisan itu.

Selesai ziarah, ngapain lagi yah?. “bade ngusep moal atow ibak ka pemandian cai panas”, sahut salah satu kerabat keluarga. Maksudnya “mau mancing ikan ga atau pergi mandi ke pemandian air panas”. Ide bagus pikirku. "Mancing aja di balong. Berabe kalo pergi ke pemandian air panas, cuacanya mendung juga dan agak sedikit jauh dari tempat tinggal kita", jawab ibu almarhum Tantan. Ibu baru kita. Tapi sebelum mancing, kita bersilaturahim ke kerabat2 keluarga yang lain dulu yah. Hoho. Ternyata keluarga sahabat kita ini memiliki banyak kerabat disini, namun rumahnya agak sedikit berjauhan.

Cegat angkot. Dibayarin ibu dan bapak..hehe.

Sore datang, mengundang dengan gerimisnya. Kita sampai disalah satu rumah kerabat. Bukan sebuah halangan untuk bersuka ria. Tahu kenapa? Persis di depan rumah itu ada balong berisi ikan2 yang menggoda meminta makanan.

Mancing. Ternyata para musafir ini rata-rata menyukai kegiatan ngusep (mancing) ini. Sampai-sampai kita berlomba untuk mendapatkan hasil terbanyak dan ukuran ikan terbesar. "Setelah dapat ikannya, nanti kita langsung goreng", sahut salah satu kerabat. Menambah semangat lagi untuk memperoleh ikan yang banyak biar pas kita makan hidangan ikannya menjadi banyak.he.. Dapat satu, dapat dua, dapat tiga, belum memuaskan hobi ini untuk berhenti. Dan pada akhirnya aku mendapatkan hasil yang menakjubkan dari lomba mancing ini. Aku mendapatkan ikan paling besar, ikan gurame. :) dan akulah pemenangnya.

Sudah puas menghabiskan dengan kegiatan memancing, saatnya kita kembali ke rumah utama, rumah nenek yang dijadikan hotel menginap selama 1 malam para musafir.

Sebelum melepas lelah selama seharian jalan-jalan, sehabis isya kita ngadain 1 agenda yang penuh haru. Berbagi cerita kenangan bersama sahabat kita ini.

Semua keluarga, kerabat, para musafir mengungkapkan kenangan2 indah saat bersamanya. Dan tak lupa disitu juga hadir seorang guru SD masa kecilnya dulu. Terharu, sedih, tak sanggup berkata-kata lagi saat perasaan itu terungkapkan. Aku ingat disitu salah seorang musafir “D..m..s” tak cukup kuat untuk menyelesaikan ungkapan persasaannya karena sudah tak kuat lagi gejolak haru di dalam hatinya.

Sungguh manis cerita indahmu kawan. Semoga seindah tempat yang engkau dapatkan disana. Amiin.

Terharu dengan segala cerita yang terdengar. Saatnya bersuka ria kembali. Hidangan yang sudah lama tersediakan hampir saja terlupakan. Ayo habiskan! Perbaikan gizi bagi kita malam ini :)

Makanan yang belum pernah aku lihat selama masa kuliah, kecuali saat kumpul bersama keluarga besar di hari raya. Terima kasih ibu, bapak, teh pupu dan semua kerabat keluarga atas sambutan yang begitu luar biasa ini bagi kami. Ujar aku saat dikasih kesempatan untuk berbicara dihadapan semuanya, tak lupa juga aku menyampaikan beberapa pengalamanku bersama sahabatku ini.

Kenyang ditambah capek. Pas banget untuk melepas semua lelah. Dengan ruang yang ada, kita terlihat rapi saat tidur layaknya sebuah penataan batu bata ketika membangun dinding rumah.

Pagi yang dingin menyapa kembali. Seperti biasa, setiap pagi kita dibangunkan dengan seruan adzan subuh untuk bergegas menuju tempat penghambaan.

Mandi, packing baju, berdandan, dan tak lupa hidangan sarapan ala ibu baru sudah siap sedia. wenak tenan! Selesai semuanya. Namun itu semua menjadi yang terakhir untuk pertemuan di waktu itu.

Pagi ini para musafir harus berpisah untuk sementara waktu. Tepat jam 08.30 jadwal kereta “murah meriah” alias economic class datang ke stasiun ini.

Maaf ibu, bapak, teh pupu, kerabat semua, kami disini tidak bisa berlama-lama karena masih ada kewajiban besok masuk kuliah seperti biasanya.

Dengan haru dan sedikit tak tega berpisah dengan keluarga baru ini, kami harus merelakan perpisahan ini. Sebentar lagi keretanya tiba. Cegat angkot seperti biasa. Kita diantarkan menuju stasiun. Dengan ibu dan bapak ikut mengantar kepergian kami untuk kembali ke kota Jogja Istimewa.

Kalo ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi..
Kalo ada umur yang panjang boleh kita berjumpa lagi..

Kamar sepi, 8 Juni 2010

0 komentar:

Kaskus Only
:ilovekaskus :iloveindonesia :kiss
:maho :najis :nosara
:marah :berduka :malu:
:ngakak :repost: :repost2:
:sup2: :cendolbig :batabig
:recsel :takut :ngacir2:
:shakehand2: :bingung :cekpm
:cd :hammer :peluk
:toast :hoax: :cystg
:dp :selamat :thumbup
:2thumbup :angel :matabelo
:mewek: :request :babyboy:
:babyboy1: :babymaho :babyboy2:
:babygirl :sorry :kr:
:travel :nohope :kimpoi
:ngacir: :ultah :salahkamar
:rate5 :cool :bola
:jrb: :kts: :sup:
:kbgt: :kacau: :bigo:
:rep: :cd:

by Pakto
:mewek2: :rate-5 :supermaho
:4L4Y :hoax2: :nyimak
:hotrit :sungkem :cektkp
:hope :Pertamax :thxmomod
:laper :siul :2malu:
:ngintip :hny :cendolnya

by misterdarvus
:maintenis: :maintenis2: :soccer
:devil :kr2: :sunny

Posting Komentar